Status Ingkar Sunnah
*Status Ingkar Sunnah*
السُّنَّةُ دَلِيْلٌ شَرْعِيٌّ كَالْقُرْآنِ، وَهُوَ وَحْيٌ مِنَ اللّهِ تَعَالَى. وَالْاِقْتِصَارُ عَلَى الْقُرْآنِ وَتَرْكُ السُّنَّةِ كُفْرٌ صُرَاحٌ، وَهُوَ رَأْيُ الْخَارِجِيْنَ عَلَى الْإِسْلَامِ.
(الشخصية الإسلامية الجزء الأول ص 182)
“As-Sunnah adalah dalil syar’i seperti al-Qur’an, merupakan wahyu dari Allah Ta’ala. Membatasi hanya mengambil al-Qur’an dan meninggalkan as-Sunnah adalah kekafiran yang jelas. Itu (yaitu ingkar Sunnah, pent.) adalah pendapat orang-orang yang keluar dari Islam.”
(Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam asy-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah hlm. 182)
السُّنَّةُ دَلِيْلٌ شَرْعِيٌّ كَالْقُرْآنِ، وَهُوَ وَحْيٌ مِنَ اللّهِ تَعَالَى. وَالْاِقْتِصَارُ عَلَى الْقُرْآنِ وَتَرْكُ السُّنَّةِ كُفْرٌ صُرَاحٌ، وَهُوَ رَأْيُ الْخَارِجِيْنَ عَلَى الْإِسْلَامِ.
(الشخصية الإسلامية الجزء الأول ص 182)
“As-Sunnah adalah dalil syar’i seperti al-Qur’an, merupakan wahyu dari Allah Ta’ala. Membatasi hanya mengambil al-Qur’an dan meninggalkan as-Sunnah adalah kekafiran yang jelas. Itu (yaitu ingkar Sunnah, pent.) adalah pendapat orang-orang yang keluar dari Islam.”
(Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani dalam asy-Syakhshiyyah al-Islâmiyyah hlm. 182)
Komentar
Posting Komentar