Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Bencana di Atas Bencana Lainnya

#Faidah_Lughawiyyah Di dalam salah satu kitab mutabannat ada terbaca perumpamaan ini: ضغث على إبالة Penjelasannya ada di bawah. Secara singkat, perumpaman ini bermakna _baliyyatun 'ala ukhra_ (bencana di atas bencana lainnya). ٢٢٠٢- ضِغْثٌ عَلَى إِبَّالَةٍ الإبَّالة: الحُزْمَة من الحَطَب، والضِّغْث: قَبْضَة من حشيش مختلطة الرطب باليابس، ويروى " إيبالة" وبعضهم يقول " إبَالَة" مخففاً، وأنشد: لِي كُلَّ يَوْمٍ مِنْ ذُؤَالَةْ ... ضِغْثٌ يَزِيدُ عَلَى إبَالَهْ. ومعنى المثل بَلِيَّةٌ على أخرى. https://t.me/infoquwwah/1823

Riwayat Berdirinya Jamiatul Kheir, 'Anak Kandung' Kesultanan Ottoman

Riwayat Berdirinya Jamiatul Kheir, 'Anak Kandung' Kesultanan Ottoman REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab Mendatangi Pekojan berdekatan dengan China Town di Glodok, Jakarta Barat, saya mendapati makin menciutnya jumlah keturunan Arab di kampung ini. Padahal, sejak abad ke-19, pemerintah kolonial menjadikan Pekojan sebagai kampung Arab. Bila pada awal 1950-an, sekitar 90 persen penghuninya adalah warga Arab, keadaannya kini berbalik. Mereka tinggal sekitar 10 persen, bahkan kemungkinan terus berkurang. Selebihnya, sebagian besar warga Cina. Meski begitu, peninggalan-peninggalannya masih bisa kita jumpai, seperti masjid dan gedung-gedung tua bergaya Moor. Kita juga masih mendapati rumah bekas tempat tinggal Kapiten Arab. Sejarawan Sagimun MD dalam buku Jakarta dari Tepian Air ke Kota Proklamasi menyebutkan, di Pekojan pada 1901 berdiri organisasi dan perkumpulan Jamiatul Kheir. Perkumpulan ini kemudian melahirkan tokoh-tokoh dan pemimpin-pemimpin pergerakan Islam yang terkenal, sep

Fikih Peradaban Anti-Khilafah

FIKIH PERADABAN ANTI KHILAFAH Puncak Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 7 Februari 2023 M bertepatan dengan 16 Rajab 1444 H, mengusung tema, “Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru,” terkesan megah. Maklum Menteri BUMN Erick Thohir diberi amanah menjadi Ketua Pengarah Satu Abad NU, yang diakui sendiri oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, “Ada, pertimbangan pragmatis” menjadikan lelaki kaya raya, belasteran Melayu-Tionghoa itu sebagai Ketua Panitia pengarah. Panitia mengklaim tiga jutaan warga nahdliyin datang ke area acara resepsi peringatan 100 tahun NU yang turut dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma`ruf Amin, Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri, dan para ulama nusantara.  Hadir juga Menkopolhukam Mahfud MD, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PPKUKM Teten Masduki dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwan

Yenny Wahid Melanggar Konstitusi?

Yenny Wahid Melanggar Konstitusi?* Ustadz Faisal Lohy Yenny Wahid dalam pidatonya di Harlah 1 Abad NU mengatakan: "Piagam PBB dan PBB Itu sendiri bisa menjadi dasar yg  kokoh untuk mengembangkan fiqih baru guna membangun peradaban manusia yg damai dan harmoni".  Kalimat Yeni Wahid ini jelas A-Historis. "Jas Merah". Melanggar konstitusi !! Di saat Yeni Wahid mewakili pejabat PBNU menyanjung dan memuja PBB serta Piagam PBB, Bung Karno di tahun 1965, justru memaki dan memutuskan keluar dari PBB.  Kalimat menarik Bung Karno kala itu, dengan pedas menyebut PBB sebagai alat-kaki tangan imperialis dan kapitalis Barat menguasai dunia.  5 tahun sebelum memutuskan keluar, saat berbicara dalam Sidang Umum PBB pada 30 September 1960 di New York, Bung Karno mengatakan:  “Janganlah bertindak sebagai tangan kanan yang buta dari kolonialisme. Jika tuan bertindak demikian, maka tuan pasti akan membunuh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini, dan dengan begitu tuan akan membunuh h

Fiqh Baru dan Piagam PBB

Fiqh Baru dan Piagam PBB Daniel Mohammad Rosyid @ Rosyid College of Arts Dalam resepsi Hari Lahir NU ke 100 yang dilaksanakan di stadion Gelora Delta pada 7 Pebruari 2023, Gus Mus dan Yeni Wachid mendeklarasikan Rekomendasi Hasil Muktamar Fiqh Peradaban yang diselenggarakan sehari sebelumnya di sebuah hotel berbintang lima di Surabaya. Paling tidak rekomendasi ini mencakup pandangan NU  sebagai berikut. Pertama, tradisi fiqh klasik yang mencita-citakan menyatukan ummat Islam dalam sebuah naungan tunggal atau negara khilafah harus digantikan oleh fiqh baru demi mewujudkan kemaslahatan ummat. Negara khilafah yang menempatkan non-muslim sebagai musuh bukanlah hal yang pantas dilakukan, juga tidak pantas dijadikan aspirasi. ISIS disebut sebagai contoh paling meyakinkan bahwa cita2 dan aspirasi ini telah menyebabkan kekacauan sekaligus bertentangan dengan maqashidus syari'ah.  Kedua, piagam PBB walaupun tidak sempurna dan mengandung masalah dipandang masih memiliki niyat baik untuk meng